Senin, 21 Januari 2013

Post #16




Semua berawal dari seberkas dokumen yang ketlisut.

Semua berawal dari menganggap remeh pekerjaan.

Ah. Mungkin ini yang lebih tepat. Berkas itu terhiden sedemikian rupa bersama berkas berkas lain dan begitu terlihat ada tandatangan yang kurang. Maka terhambatlah pemrosesan dokumen itu.

Sangat canggung, takut, malu mengakui ke bos kalo berkas itu ketlisut sebagai penyebab keterlambatannya. Nda tau kenapa bisa lalai seperti itu. Malu diri ini membuat kesalahan. Takut bos bereaksi dengan amarah.

Semoga semua baik baik saja.

NB: apa itu ketlisut?? Ini ada referensi dari yahoo!answers


Ketlisut adalah kata bahasa Jawa, arti umumnya hilang tetapi masih ada, hanya tempatnya tidak diketahui dengan pasti. Kata yang paling dekat dengan ketlisut adalah ketriwal.
Misalnya;
Lembar pengesahan proposal saya malah ketlisut. Itu berarti lembar pengesahan tersebut telah diprint, namun ketika akan disatukan dengan lembar halaman proposal lainnya, tidak ada.
oke.


Rabu, 09 Januari 2013

Post #15


Itu twit saya pagi ini. Hari ini kita TL2 lagi. Potong gaji lagi. Nda disiplin lagi. Tadi pagi subuhan. Memang sudah hujan sejak itu. Trus tidur lagi. Bangun bangun sudah 6.41. Siap siap sampe berangkat di 7.21. Nah, dapat P11 yang kurang lincah supirnya. Telatlah kita.

Di jalan tadi sudah mulai bikin conditional. Kalo misalnya naik 53 mungkin nda akan telat soalnya bisa lebih cepat. Kalo misalnya nda tidur lagi setelah subuh pasti nda telat. Kalo misalnya ….

Lesson learned pagi ini:

1. Kalo memang berangkatnya di 7.20 ke atas, naiklah 53 yang rutenya lebih pendek. Meskipun tetap harus disambung dengan jalan kaki +- 250 m.

2. Jangan tidur lagi setelah subuh.

Resolusi: Untuk 6 bulan ke depan, nda boleh ada telat telat lagi.
Btw tadi hujannya menipu.
nb: gambar bawah punya @mdderi