Kata "Pecha Kucha" berarti chit chat dalam bahasa Jepang. Pecha Kucha adalah bentuk presentasi yang slidenya dibatasi pada jumlah 20, dengan durasi 20 detik per slidenya. Total 6 menit + 40 detik paparannya. Durasi tiap penyaji yang pendek memungkinkan format yang ditemukan oleh Astrid Klein & Mark Dytham ini dapat menghadirkan beberapa penyaji pada satu momen. Model presentasi ini kemudian diadopsi oleh Ditjen Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, dan inovasi kepada sesama pegawai lewat Pecha Kucha Cipta Karya (PKCK).
|
Poster Pecha Kucha Cipta Karya |
PKCK terbuka untuk semua pegawai pada DJCK. Ide-ide kreatif dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya menjadi tujuan. Tema penyelenggaraan Pecha Kucha ditentukan oleh Tim Pengarah, sedangkan sub tema ditentukan oleh Tim Koordinator. Selanjutnya, kegiatan dieksekusi oleh Tim Pelaksana. Pembagian tugas yang rapih ini diperkuat dengan penuangan ke dalam Keputusan Dirjen CK.
PKCK diselenggarakan sekali dalam sebulan, setiap hari Jumat
minggu ke dua setiap bulannya. Tema yang diangkat berubah setiap bulannya. Penentuan Tema dan sub tema juga memperhatikan momen yang sedang berlangsung, misalnya peringatan Hari Air Dunia, Hari Habitat Dunia, dll. Tema-tema tersebut berhubungan dengan tugas dan fungsi (tusi) DJCK.
Dalam penyelenggaraannya, Tim Pelaksana a.k.a panitia penyelenggara dijabat secara bergantian oleh unit eselon II di lingkup DJCK. Pada tiap PKCK, unit eselon II diwajibkan mengirimkan perwakilan sebagai penyaji. Pada saat PKCK berlangsung, setiap peserta dapat menyampaikan masukan
dan komentarnya secara langsung. Selain itu, peserta dapat pula menyampaikannya lewat twitter, email, ataupun kertas yang disediakan oleh panitia penyelenggara. Masukan dan komentar yang disampaikan
oleh peserta akan menjadi dasar penetapan penyaji terbaik pada tiap PKCK.
|
Suasana Pecha Kucha Cipta Karya |
Penyelanggaraan PKCK tidak melulu berisi presentasi dari para pemateri. Panitia penyelenggara juga menyelipkan kegiatan lain sebagai variasi, seperti pameran, pertunjukan seni dan musik,
ataupun games dengan door prize. PKCK juga dapat menjadi ajang sosialisasi program/kegiatan sektoral di DJCK.
Waktu penyelenggaraan PKCK yang baku memudahkan warga DJCK untuk mengingat penyelenggaraan acara ini. Panitia penyelenggara cukup mengingatkan kembali para pegawai di lingkup DJCK akan penyelenggaraan PKCK dengan publikasi melalui akun twitter DJCK @ditjenck dengan tagar #pechakuchaCK. Publikasi dengan media mainstream: poster, website, dan buletin yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya, juga dilakukan. Selain fungsi publikasi, website PKCK juga mengemban fungsi dokumentasi. Pihak yang berhalangan hadir dalam pelaksanaan PKCK dapat melihat materi presentasi, daftar penyaji, dan galeri foto pelaksanaan PKCK melalui website PKCK.
Selesainya PKCK bukanlah akhir. Ide kreatif terbaik dalam setiap PKCK diharapkan mendapat tindak lanjut dari direktorat sektor yang tusinya berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan ide kreatif tersebut. Direktorat sektor terkait diharapkan mengalokasikan anggaran untuk uji coba pelaksanaan ide kreatif tersebut, untuk
kemudian dilakukan evaluasi, apakah ide tersebut dapat ditindaklanjuti secara lebih serius. Sesuai dengan niatan penyelenggaraan PKCK: ide-ide kreatif dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya.