Kamis, 29 Oktober 2015

Mahasiswa dan Buku Teks



Buku Teks (textbook) adalah salah satu sarana belajar mahasiswa. Juga berarti salah satu mata anggaran pengeluaran mahaasiswa yang mandatory.  Di negeri kita, komponen harga buku biasanya terdiri atas biaya bahan baku (kertas, tinta, dll) yang masih diimpor -- sehingga dikenakan bea masuk –, biaya cetak, biaya gudang, biaya distribusi, biaya promosi, dll. Kesemuanya menyumbang andil dalam memahalkan harga sebuah buku. Buku teks dapat menjadi lebih mahal lagi karena biasanya buku teks tersebut merupakan buku teks asing yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Berarti ada penambahan komponen biaya lagi: biaya pembelian hak cipta dan royalti dan biaya penerjemahan.
Berdasarkan pengalaman penulis yang telah menjadi mahasiswa di tiga universitas berbeda, seorang mahasiswa akan mendapatkan alternative pilihan dalam memiliki buku teks untuk belajar sebagai berikut.
Buku Asli
Untuk buku-buku ekonomi, buku asli biasanya diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat . Buku-buku asli dapat diperoleh melalui toko-toko buku terkenal dengan harga yang lumayan (untuk kantong mahasiswa). Buku asli  dengan harga lebih murah dapat kita peroleh dari dosen yang dijadikan dealer (mitra) oleh penerbit. Ada diskon khusus, bisa sampai 15%, yang ditawarkan melalui mekanisme ini.

Buku Kwitang/Bajakan
Buku kategori ini bisa lebih murah 50% dibandingkan dengan buku aslinya. Ada harga ada rupa. Trade offnya ada pada kualitas sampul, kertas buku, dan penjilidan. Sampulnya biasanya dibuat dari bahan yang kurang baik. Isi buku pun terkesan seperti fotokopian. Tidak ada cetakan warna dalam isi buku. Karena, ya tadi, “seperti fotokopian”. Apabila ada halaman yang di buku aslinya bermain dengan warna, misalnya halaman yang memuat foto, maka di buku jenis ini akan ditampilkan grayscale. Dapat membuat mata mudah lelah membacanya. Bukalah tiap lembaran buka dengan kasih sayang, karena lem jilidnya kurang kuat.
Perhatian! Buku bajakan mengandung nilai pemberontakan. Bagi dosen yang memiliki pandangan bahwa ilmu memang mahal dan harus dihargai, membawa buku bajakan di kelas dapat memantik amukan beliau.

Fotokopian
Jenis ini, harganya bukan ditentukan per buku, melainkan per lembar, mengikuti tarif fotokopi yang per lembar. Fotokopian buku yang aslinya tebal akan lebih mahal jika dibandingkan dengan fotokopian buku yang aslinya lebih tipis. Untuk sampul biasanya difotokopi juga, namun dengan kertas yang lebih tebal. Dapat pula ditambahkan treatment finishing penjilidan agar lebih rapih.

E-book
Buku elektronik (e-book) atau buku digital, merupakan versi elektronik dari buku. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, seperti teks polos, pdf, html, jpeg, dll. Di Indonesia, sumber buku elektronik yang legal diinisiasi oleh Kemdikbud dengan produknya, Buku Sekolah Elektronik. Dengan alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN, tentunya tidak sulit bagi Kemdikbud untuk membeli hak cipta buku-buku sekolah dari level SD hingga SMA. Mungkin, ke depannya Pemerintah perlu memikirkan hal yang sama untuk level S1. Awalnya, dapat dimulai dari buku-buku mata kuliah dasar, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Statistik, dll.
Mahasiswa sendiri dapat memperoleh e-book dari situs-situs seperti sl*deshare, scr*bd, dll. Modalnya cuma dua: google dan skill googling. Untuk yang memiliki kemampuan berada di dalam jaringan terus-menerus, dapat mencoba google books. Sifat e-book yang dapat dibuka melalui hp atau tablet menjadi salah satu keunggulannya. Jadi, belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
besarnya rupiah yang kita keluarkan untuk mendapatkan buku teks dapat divisualisasikan sebagaimana berikut.

Buku Asli dan Gratis
Kampus seperti PKN STAN (sampai awal November 2015 dikenal sebagai STAN saja) memberikan fasilitas pinjaman buku-buku teks kepada mahasiswanya. Kampus yang sangat murah hati. Buku teks tersebut dipinjamkan selama satu semester atau satu tahun. Setelah periode satu semester atau satu tahun tersebut, buku pinjaman akan dikembalikan. Idealnya, si mahasiswa menjaga kebersihan dan kerapihan si buku, karena selanjutnya buku-buku tersebut akan dipinjamkan lagi ke mahasiswa tingkat selanjutnya. Mahasiswa yang kurang beruntung akan mendapati buku teks pinjaman yang jilidannya lepas, halamannya tidak lengkap, atau banyak catatan curhatnya.
Buku asli atau gratis juga dapat diperoleh melalui mekanisme hibah. Buku hibahan ini dikenal dengan sebutan warisan di kampus STAN. Di kalangan mahasiswa STIS, biasa disebut fosil.


Tips & Trik
Bagaimana meminmialkan biaya buku teks? Sebelum memulai semester, dapatkan silabus untuk mengetahui buku teks yang digunakan. Berdasarkan silabus tersebut, kita dapat bergerak lebih cepat untuk mendapatkan buku teks yang dijadikan referensi.
Jikalau bisa, dapatkan buku bekas mahasiswa senior (lain). Buku bekas dapat pula diperoleh dari situs jual beli online. Di situs seperti kask*s dan b*kalapak, dengan mudah dapat kita temukan tawaran-tawaran seperti ini. Prinsip kehati-hatian dalam transaksi jual beli online tetap harus diperhatikan.
Ilmu ekonomi mengajarkan kita tentang pilihan-pilihan. Memilih alternatif yang memiliki kriteria menggunakan sumber daya paling sedikit dan memberikan hasil yang terbaik. Dengan dua kriteria yang bersifat kumulatif tersebut, memperhatikan konteks yang ada, yang mana pilihanmu?


Tidak ada komentar: